Sabtu, 03 Desember 2011

Kajian Pustaka dalam Penelitian

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Swt, yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpah curahkan atas Nabi Muhammad saw., keluarganya, sahabatnya, dan segenap pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Seiring waktu yang terus berlalu akhirnya perkuliahan Metodologi Penelitian Pendidikan pun berakhir. Dan kini kami mengevaluasi hasil pembelajaran kami selama perkuliahan. Makalah ini adalah salah satu bentuk evaluasi dari  hasil pembelajaran kami.
Adapun makalah yang kami susun adalah tentang “ Kajian Pustaka dalam Penelitian” yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas akhir dari perkuliahan pada mata kuliah Metode Penelitian Pendidikan.
Harapan penyusun, semoga makalah ini bermanfaat untuk para pembaca khususnya bagi kami .

Bandung, September  2011

     Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i  
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii

BAB  I  PENDAHULUAN.................................................................................... 
A. LATAR BELAKANG ............................................................... 
B. RUMUSAN MASALAH ............................................................ 

BAB  II  PENDAHULUAN.................................................................................... 
A. PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKA............................................... 
B. MAKSUD KAJIAN PUSTAKA ....................................................
C. SUMBER KAJIAN PUSTAKA ....................................................
D. KRITERIA PEMILIHAN SUMBER PUSTAKA .................................
E. PERANAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN ..................................
F. PERAN JURNAL DALAM PENELITIAN ........................................
G. CATATAN HASIL KAJIAN PUSTAKA ..........................................

BAB III KESIMPULAN.......................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.      LATAR BELAKANG
Dalam setiap penelitian, suatu rujukan atau yang sering kita sebut sebagai daftar pustaka sangat dianjurkan bahkan diwajibkan. Mengapa? Karena, apa-apa yang telah kita jadikan sebuah rujukan haruslah relevan dan akurat dengan keadaan atau daftar rujukan yang kita ambil.
Penelitian biasanya diawali dengan ide-ide atau gagasan dan konsep-konsep yang dihubungkan satu sama lain melalui hipotesis tentang hubungan yang diharapkan. Ide-ide dan konsep-konsep untuk penelitian dapat bersumber dari gagasan peneliti sendiri dan dapat juga bersumber dari sejumlah kumpulan pengetahuan hasil kerja sebelumnya yang kita kenal juga sebagai literatur atau pustaka. Literatur atau bahan pustaka ini kemudian kita jadikan sebagai referensi atau landasan teoritis dalam penelitian.
Penelusuran atau pencarian pustaka yang relevan seyogyanya juga dilakukan sebelum kegiatan atau pelaksanaan penelitian itu berjalan. Kepustakaan atau literatur yang dijadikan landasan dalam kajian teori ini akan memiliki arti dalam mempertimbangkan cakupan penelitian yang sedang dikerjakan. Studi kepustakaan ini juga memiliki peranan atau fungsi yang sangat penting.

B.       RUMUSAN MASALAH
Sesuai dengan apa yang telah kami paparkan di atas, maka, pada kesempatan kali ini kami dapat merumuskan pembahasan pada permasalahan makalah kami menjadi, sebagai berikut:
  1. Apa Pengertian dan Maksud Kajian Pustaka?
  2. Darimanakah Sumber Kajian Pustaka?
  3. Apa sajakah Peranan Pustaka dalam Penelitian?
  4. Bagaimana Peran Jurnal dalam Penelitian?
  5. Bagaimanakah Membuat Catatan Hasil Kajian Pustaka?
BAB II
PEMBAHASAN

A.      PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKA
 Kajian pustaka merupakan daftar  referensi dari semua jenis referensi seperti buku, jurnal papers, artikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outslaboratory manuals, dan karya ilmiah lainnya yang dikutip di dalam penulisan proposal. Semua referensi yang tertulis dalam kajian pustaka harus dirujuk di dalam skripsi. Referensi ditulis urut menurut abjad huruf awal dari nama akhir/keluarga penulis pertama dan tahun penerbitan (yang terbaru ditulis lebih dahulu).
Kajian pustaka: menjelaskan laporan tentang apa yang telah ditemukan oleh peneliti lain atau membahas masalah penelitian. Kajian penting yang berkaitan dengan masalah biasanya dibahas sebagai subtopik yang lebih rinci agar lebih mudah dibaca. Bagian yang kurang penting biasanya dibahas secara singkat. Bila ada beberapa hasil penelitian yang mirip dengan masalah penelitian, maka dapat dituliskan: ”Beberapa penelitian juga telah dilaporkan dengan hasil yang hampir sama (Adam, 1976; Brown, 1980; Cartwright, 1981; Davis, 1985; Frost, 1987)”.
Kajian pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.

B.       MAKSUD KAJIAN PUSTAKA
Peranan kajian pustaka dalam penelitian, khususnya penelitian pada bidang pendidikan adalah untuk menyusun hipotesis. Di samping itu kajian pustaka juga diperlukan oleh peneliti untuk menemukan permasalahan penelitian yang tertera secara jelas di setiap” historical background” atau dalam latar belakang masalah. Bahkan bila peneliti betul- betul teliti dan cermat maka “theoretical framework” atau kerangka teori serta arah perkembangan penelitian pendidikan mutakhir pun dapat digali dari kajian pustaka.
Selanjutnya, perlu dicermati oleh seorang peneliti pendidikan adalah dari mana sumber materi kajian pustaka? Serta seberapa jauh peranan kajian pustaka dalam mengorganisasi suatu program penelitian? Untuk mencari jawaban persoalan diatas maka paparan berikut mencoba untuk menjelaskan maksud dari kajian pustaka.

C.      SUMBER KAJIAN PUSTAKA
Jika seorang peneliti ingin mencari atau menemukan suatu permasalahan yang tepat, kemudian menemukan konsep, teori, model maupun paradigma yang valid maka seorang peneliti sebaiknya menghimpun berbagai kepustakaan yang berkaitan dengan pokok permasalahan yang sedang diteliti.
Secara garis besar, materi kepustakaan dapat dibagi atas sumber acuan primer dan sumber acuan sekunder. Yang termasuk sumber acuan primer, antara lain: jurnal, skripsi, tesis, disertasi, bulletin dsb. Sedangkan sumber acuan sekunder terdiri atas: text book, encyclopedia, monograph, hasil review dsb. Karena sifatnya yang lebih baku sering pula disebut “sumber pustaka baku”. Sifatnya lebih permanen, maka pada umumnya memiliki waktu, masa usia terbit yang lebih lama. Dampaknya teori-teori yang ada di dalamnya telah terpaut beberapa tahun dengan penelitian yang tengah dilakukan.

D.      KRITERIA PEMILIHAN SUMBER PUSTAKA
Kriteria pemilihan sumber pustaka mencakup:
1)        Ketetapan (adequa-cy) 
Isi dari sumber pustaka sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan.
2)        Kejelasan (clarity)
Sumber pustaka harus mudah dipahami atau dimengerti oleh peneliti.
3)        Empiris (empericalness)
Sumber pustaka itu berdasarkan pada kenyataan bukan hasil imajinasi.
4)        Terorganisasi (Organization)
Isi dari sumber pustaka harus terorganisasi dengan baik sehingga memudahkan peneliti untuk mencari informasi.
5)        Kemutakhiran (Recen-cy)
Sumber pustaka harus berdasarkan perkembangan terbaru dalam bidangnya (up to date).
6)        Relevansi (relevance)
Sumber pustaka berhubungan dengan penelitian.
7)        Meyakinkan (convic-ingness)
Sumber pustaka dapat menjadi acuan yang terpercaya bagi peneliti.
Berdasarkan penggunaan acuan diatas yaitu: sumber acuan umum dan khusus, penelitian dapat melakukan dua penelaahan atau analisis dalam mengambarkan kajian pustaka yang berkaitan. Penalaran deduktif dilakuakn berdasarkan teri-teri atau konsep-konsep umum yang ada dan penalaran induktif dilakukan berdasarkan sintesis atau pemaduan hasil-hasil penelitian.
Secara garis besar sumber bacaan ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1.        Referensi umum: sumber yang dijadikan rujukan utama oleh peneliti, misalnya dari artikel tertentu, karangan ilmiah, buku, dan dokumen lainnya yang berkaitan langsung dengan pertanyaan penelitian. Referensi umum merupakan indeks, yaitu daftar pengarang, judul buku, tempat penerbitan artikel atau wacana atau berupa abstrak.
2.        Sumber primer: adalah publikasi di mana seseorang melakukan penelitian penelitian kemudian diterbitkan. Penulis mengkomunikasikan temuannya secara langsung kepada pembaca. Sumber primer penelitian pendidikan adalah journal, misalnya Journal of Research in Science Teaching. Ada journal yang diterbitkan bulanan, tiga kali dalam setahun, dan artikel yang dimuat merupakan laporan hasil penelitian.
3.        Sumber sekunder: adalah publikasi di mana penulis mendeskripsikan hasil karya orang lain. Sumber sekunder adalah buku (text books), ensiklopedia pendidikan, kajian penelitian, atau buku tahunan.

E.       PERANAN PUSTAKA DALAM PENELITIAN
Dalam penelitian peranan pustaka tidak dapat disangkal lagi terutama sebelum peneliti menemukan atau menetapkan permasalahan yang akan menjadi objek penelitian. Oleh karena itu peranan pustaka antara lain:
1.        Peranan pustaka dalam penelitian sebelum menemukan masalah, yaitu dimana masalah yang baik akan ditemui atau didapatkan oleh peneliti lewat kajian pustaka yang harus dilakukan oleh peneliti secara tekun, disamping peneliti mengadakan observasi ke objek penelitian.
2.        Peranan pustaka dalam merancang bangun penelitian, yaitu sebelum bangun penelitian diselesaikan, sebaiknya peneliti pengkaji ulang secara mendalam penelitian tersebut melalui:
1)      Berbagai sumber acuan sekunder yang sangat berkaitan dengan permasalahan penelitian.
2)      Mengkaji secara teliti pada sumber acuan primer.
3)      Peranan pustaka dalam merumuskan hipotesis penelitian. Dalam hal ini sebaiknya
4)      peneliti mengkaji ulang sebelum hipotesis penelitian dibakukan dengan mengkaji kembali berbagai teori, konsep, model, paradigma yang betul-betul yang berkaitan dengan focus masalah penelitian.
5)      Peranan pustaka dalam melakukan interpretasi hasil, yakni setelah data dianalisis, sebelum didiskusikan dalam bagian atau sub bab diskusi hasil. Dalam hal ini peneliti harus mempersiapkan acuannya guna menguji konsep, konstruk, teori maupun paradigma yang terkait dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Berdasarkan peran kajian pustaka di atas, sangat jelas bahwa kajian pustaka sangat berperan dalam setiap kegiatan penelitian, dan sangat tidak mungkin apabila seorang peneliti yang melakukan penelitian tidak menggunakan kajian pustaka sama sekali.

F.       PERAN JURNAL DALAM PENELITIAN
Sebaiknya penelitian itu harus bersumber atau bersandar pada acuan sumber primer. Sebab dari sejumlah acuan sumber primer yang sering dijadikan rujukan adalah jurnal. Langkah awal dari kegiatan penelitian terutama dalam menentukan atau menetapkan permasalahan penelitian, peneliti dianjurkan untuk mencarinya di dalam jurnal. Karena jurnal tidak semuanya sesuai dan tidak semuanya memuat permasalahan seperti yang diinginkan oleh peneliti sesuai dengan bidang studi permasalahan yang menjadi fokus penelitian.
Dalam upaya mencari jurnal yang betul-betul ada keterkaitannya dengan permasalahan yang sedang menjadi fokus penelitian sebaiknya peneliti konsultasi dengan pakar penelitian sebagai suatu tindakan yang tepat dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi peneliti, seperti yang dilakukan oleh John W.Best (1973), peneliti harus menulis semua topik dari jurnal yang ditemukan terutama sekali topik yang ada kaitannya dengan permasalahan permasalahan penelitian yang sedang diteliti, kemudian diteliti satu persatu konsep-konsep yang ada di dalamnya.
Peneliti harus memperhatikan secara cermat, teliti sejumlah jurnal yang konsep-konsep di dalamnya memeng ada kesesuaian ataupun ada kaitannya dengan masalah yang sedang diteliti, dengan acuan yang lain. Kemudian peneliti menyeleksi secara cermat, hati-hati, bila perlu diulangi lagi secara cermat agar peneliti dapat membangun suatu model atau mungkin dapat membangun paradigma dari permasalahan yang sedang ditekuni. Setelah semua dilakukan, kemudian peneliti mulai menyusun rancang bangun atau desain penelitian, mkdel analisis, konsep, konstruk, teori maupun paradigma, sesuai referensi dalam diskusi hasil, maupun interpretasi hasil penelitian.
Selanjutnya yang harus dilakukan peneliti selama berada di dalam perpustakaan terutama berhubungan dengan ”dokumen file”, maka langkah-langkah yang perlu diperhatikan, terutama setelah peneliti menemukan topik-topik jurnal dan acuan lain yang sesuai dengan permasalahan yang sedang diteliti adalah mencari “ subject index” dan author index”. Bila tidak memungkinkan, maka langkah yang harus ditempuh peneliti adalah mengkaji materi yang ada dalam jurnal, buku teks, skripsi, bulletin, tesis, disertasi, dan sebagainya, untuk dikutip konsep, konstruk, teori, model, maupun paradigmanya sebagai bahan bagi peneliti untuk merekonstruksi tulisan penelitian.

G.      CATATAN HASIL KAJIAN PUSTAKA
Dalam melakukan aktivitas kajian kepustakaan yang paling penting adalah membuat catatan hasil kajian pustaka sebab dengan catatan yang sistematis memudahkan peneliti mencari kembali apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, juga penggunaanya kelak dikemudian hari. Apabila cara pencatatan dari peneliti kurang sistematis, kurang hati-hati, atau peneliti tidak menyimpannya, maka kemungkinannya terlupakan apa yang telah dibaca atau yang telah dicatat.
Selanjutnya hasil dari catatan kajian kepustakaan tersebut dapat diklasifikasi atas empat prinsip, antara lain:
1.      Quation, kalimat per kalimat apa yang ditulis oleh penulis dikutip, bahkan apabila perlu di-copy, sehingga memudahkan bagi peneliti dalam penyusunan catatan kaki (footnote).
2.      Paraphrase, peneliti mencatat konklusi pernyataan penulis dalam bentuk bahasa peneliti.
3.      Summary, isi artikel dikutip oleh peneliti dalam bentuk pernyataan.
4.      Evaluation, peneliti mencoba mengungkapkan reaksinya, setuju ataupun tidak setuju terhadap pernyataan peenulis pustaka, atau peneliti mencantumkan interpretasinya. Secara teknis penulisan catatan hasil kajian pustaka dapat diwujudkan dalam bentuk “index card system” yang ada pada perpustakaan, baik yang berkaitan dengan kode sumber (journal, textbook, thesis, disertasi, professional paper, other source type), maupun berdasarkan kode dasar warna, serta berbagai modifikasi yang dapat memperjelas ataupun mempertegas penggunaannya sehingga tidak membingungkan peneliti.
Di samping itu penting untuk dipahami oleh peneliti bahwasannya kajian pustaka mencakup kajian teori dan temuan hasil penelitian yang relevan sebagai acuan dan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan penelitian. Kajian teori tersebut berkaitan dengan substansi mata kuliah dan tindakan yang akan dilaksanakan. Kajian tersebut digunakan untuk menyusun kerangka berfikir tindakan penelitian.
BAB III
KESIMPULAN

Kajian pustaka adalah kegiatan yang meliputi mencari, membaca, dan menelaah laporan-laporan penelitian dan bahan pustaka yang memuat teori-teori yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Peranan kajian pustaka dalam penelitian, khususnya penelitian pada bidang pendidikan adalah untuk menyusun hipotesis. Di samping itu kajian pustaka juga diperlukan oleh peneliti untuk menemukan permasalahan penelitian yang tertera secara jelas. Secara garis besar, materi kepustakaan dapat dibagi atas sumber acuan primer dan sumber acuan sekunder.
Akan tetapi, sebaiknya penelitian itu harus bersumber atau bersandar pada acuan sumber primer. Sebab dari sejumlah acuan sumber primer yang sering dijadikan rujukan adalah jurnal.

DAFTAR PUSTAKA

Ghony, Junaidi. dan Almanshur Fauzan
2009. Metodologi Penelitian Pendidikan  Pendekatan Kuantitatif. Malang: UIN Malang Press.
Suryana, Yaya & Priatna, Tedi
2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: TSAbitA.
Wahyu, M.S, Drs
1998. Bimbingan Penulisan Skripsi. Bandung: Tarsito.
UIN SGD Bandung
1987. Pedoman Pembuatan Skripsi IAIN SGD Bandung. Bandung: IAIN SGD Bandung.
Undang, H. Gunawan, M.Si, Dr
2009. Teknik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Sayagatama.
Subagyo, Djoko
1998. Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Sukmadinata, Nana Syaodih
2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Azwar, Saefudin
1997. Metode Penelitian.  Jakarta: Pustaka Pelajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar